Baca Juga
Bali jadi kota mati saat nyepi |
Nyepi di Bali
Nyepi-Berlibur ke Bali jangan hanya ingin melihat pantai, air terjun, dan pemandangan alam lainnya saja. Coba kamu amati budaya dan tradisinya, pasti kamu akan merasakan keunikan dibalik perayaan itu semua.Budaya Bali memang sangat unik. Budaya yang bercampur dengan agama menjadikan Hindu di Bali berbasis agama budaya. Banyak hal positif yang dihasilkan akibat Budaya Bali ini. Salah satu ritual keagamaan di Bali sebagai perayaan pergantian tahun Bali adalah Hari Raya Nyepi. Kata Nyepi sendiri artinya sepi, hening, tenang dan damai. Sesuai dengan artinya, kondisi Bali juga dibuat sepi, hening, tenang dan damai.
Catur Bratha Penyepian
Perayaan tahun baru saka ini bertujuan untuk merubah pola hidup manusia menjadi lebih baik dengan melaksanakan catur bratha penyepian. Catur Bratha memiliki dua suku kata yaitu "catur" artinya empat dan "bratha" artinya larangan, jadi catur bratha adalah empat larangan yang harus dilakukan saat merayakan Nyepi.Keempat catur bratha tersebut adalah "amati gni" yang artinya tidak boleh menyalakan api; api yang dimaksud adalah api dalam makrokosmos adalah api yang bersumber dari bahan bakar dan juga api dalam artian energi listrik. Sedangkan api dalam mikrokosmos adalah api emosi manusia. Yang kedua adalah "amati karya" yang artinya dilarang untuk bekerja. Yang ke tiga adalah "amati lelanguan" yang artinya dilarang untuk bersenang-senang, dan yang terakhir adalah "amati lelungan" yang artinya dilarang untuk bepergian.
Melasti, Foto: fenomagz.com |
Melasti
Seminggu sebelum Hari Raya Nyepi, dilaksanakan upacara melasti, dengan tujuan untuk membersihkan segala atribut-atribut keagamaan di laut. Bagi daerah yang jauh dari laut, dapat melaksanakan upacara melasti ini di danau. Biasanya upacara melasti ini dilaksanakan dengan berjalan kaki dari rumah penduduk atau Pura Desa/Bale Agung/Puseh menuju laut bersama-sama. Semakin jauh jarak dari pura menuju laut, semakin lama pula waktu yang diperlukan agar sampai di laut. Sesampai di laut, umat menuju air laut dan mencelupkan semua atribut keagamaan tersebut lalu di upacarai lagi dengan melakukan persembahyangan bersama di pantai.Ogoh-ogoh, Foto: arikblogaddress.blogspot.com |
Hari Raya Nyepi dilaksanakan pada purwani tilem kesanga ( sehari setelah tilem ke sanga). Sedangkan pada tilem kesanga, diadakan upacara pengrupukan dan umumnya dibarengi dengan festival ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh sendiri adalah perlambang Bhuta Kala atau roh jahat yang ada di Bumi ini. Berbagai macam bentuk ogoh-ogoh yang dibuat oleh muda-mudi Bali untuk diperlombakan. Unsur seni juga dikedepankan dalam festival tahunan ini, karena memang Bali identik dengan seni. Setelah selesai di arak keliling desa atau kota, maka ogoh-ogoh tersebut akan di bakar di kuburan, sebagai simbol bahwa roh jahat atau Bhuta Kala yang ada di Dunia dan diri kita sudah dilebur.
Sudah banyak wisatawan asing yang mengikuti semua ritual Nyepi ini, mulai dari melasti hingga Penyepian. Mengikuti disini dalam artian melihat perayaannya secara langsung serta mengabadikannya. Karena mereka penasaran dengan Budaya di Bali yang sudah barang tentu di negara mereka tidak ada.
Filosofinya sebenarnya semua mengarah terhadap perbaikan diri manusia, namun memang seperti biasa, Bali kaya akan simbol-simbol sebagai petunjuk dalam menjalankan kehidupan ini yang menuntut untuk digali.
Catur Bratha Penyepian tadi sebagai dasar dan pegangan masyarakat dalam perayaan Nyepi, sehingga tepat mulai pukul 06:00 Wita sampai 06:00 Wita keesokan harinya, semua aktivitas di Bali terhenti dan Bali seakan menjadi kota mati dalam sehari. Tidak ada orang satupun yang terlihat melintas di jalan-jalan, tidak ada kendaraan yang lalu lalang, bahkan aktivitas penerbangan juga dihentikan. Bisa kamu bayangkan berapa energi yang dapat dihemat dengan penghentian pemakaian listrik selama sehari, penghentian penggunaan energi dalam sehari. Polusi yang ditimbulkan oleh aktivitas kendaraan juga berkurang dalam sehari, polusi suara karena kebisingan juga tidak ada. Dengan kata lain, melalui Hari Raya Nyepi ini, Warga Bali sudah membantu pemerintah Indonesia dalam memangkas beban listrik negara.
Tanpa kita sadari, leluhur orang Bali memang telah merancang sistem yang bertujuan positif melalui suatu upacara, tata letak bangunan, bentuk bangunan, dan salah satu wujud niat baik leluhur orang Bali dapat kita lihat dari Makna Pura Lempuyang. Bersyukur juga masyarakat Bali hingga sampai saat ini masih menerapkan warisan leluhurnya dan berharap dapat diteruskan secara turun temurun.
Sehari setelah Hari Raya Nyepi dinamakan ngembak gni atau ngembak api. artinya ngembak api disini adalah memisahkan api ( api dalam konteks amarah, emosi, kebencian) dengan cara saling bermaafan satu sama lain, saling mengunjungi sanak saudara. dengan diembakkannya gni atau api tersebut, maka rasa panaspun akan hilang, panas dalam konteks kebencian tadi.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon